SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes <p><strong>SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional </strong> secara resmi yang dikelola oleh Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal review nasional, yang terbit 2 (dua) kali dalam setahun pada bulan <span style="text-decoration: underline;">Januari</span> dan <span style="text-decoration: underline;">Juli</span> dengan topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang Farmasi, Obat tradisional, teknologi kefarmasian, pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, serta disiplin ilmu kesehatan yang terkait erat. Jurnal ini memfokuskan pada tema meliputi Farmakognosi, Fitokimia, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmasi Klinis, Farmasi Komunitas.</p> <p>SITAWA : Jurnal Farmasi Sains dan Obat Tradisional tersedia online dan akses terbuka, sehingga penulis dan peneliti dapat lebih mudah mengakses hasil penelitian yang telah dipublikasikan di SITAWA. Oleh karena itu, SITAWA juga terus mengundang penulis untuk berkontribusi artikel, terutama yang merupakan hasil penelitian yang bersifat Original.</p> en-US rahmayulis2011@gmail.com (Rahmayulis, M.Farm) akfar.imambonjol@gmail.com (Akademi Farmasi Imam Bonjol Bukittinggi) Tue, 21 Jan 2025 11:26:55 +0700 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI PENGGUNAAN OBAT DISMENOREA PADA KELAS 12 SMK NEGERI 1 BASO https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/117 <p><em>Dysmenorrhea is also called menstrual cramps or menstrual pain. Primary dysmenorrhea is a mild disease that can be cured with self-medication. Self-medication is the behavior of taking one's own medication based on a diagnosis of the symptoms one is suffering from. Self-medication is also part of "self care" which is an effort to maintain health or prevent and overcome disease. This study aims to determine the level of knowledge of self-medication in the use of dysmenorrhoea drugs among grade 12 female students at SMK Negeri 1 Baso. This type of research is descriptive observation using a questionnaire in the form of Google Form as a measuring tool. The number of samples in this study was 51 female students taken using the purposive sampling method. The results of this study showed that the majority of respondents had good knowledge, namely 10 (89.2%), 30 (71.6%) had sufficient knowledge, and 11 (45.6%) had poor knowledge.</em></p> Dwi Mulyani, Cindy Haryani, Shaula Febriyoldini Elwan Copyright (c) 2025 Dwi Mulyani, Cindy Haryani, Shaula Febriyoldini Elwan https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/117 Tue, 21 Jan 2025 00:00:00 +0700 THE EFFECT OF CORN SILK ETHANOL EXTRACT (Zea mays L.) ON THE BLOOD GLUCOSE LEVELS AND HISTOPATHOLOGY OF PANCREAS IN ALLOXAN-INDUCED MICE https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/110 <p><em>Diabetes Mellitus is a metabolic disorder that occurs because pancreatic cells produce insulin in small amounts. The purpose of this study was to determine the effect of giving corn silk (Stigma maydis) to alloxan-induced mice to determine the effective dose of corn silk extract that can reduce blood glucose levels in hyperglycemic mice and histopathological features. This research is an experimental type that uses 24 male white mice as experimental animals, divided into 6 groups and each group consists of 4 mice consisting of negative control, positive control, dose variation 100mg/kgBW, 200mg/kgBW, 400mg/kgBW and the comparison group (Glibenclamide 0.65mg/kgBW). The inducer used was alloxan 150 mg/kg bw. Alloxan induction was carried out for 3 days and then the test preparation was given until the 17th day. Mice's blood was taken through the lateral tail vein to see blood sugar levels. Based on the results of measuring the blood glucose levels of mice on day 17, the average value of blood glucose levels was negative control (86.25 mg/dl), positive control (223 mg/dl), dose 100 mg/kgbb (109.75 mg /dl), dose 200 mg/kgbb (103.5 mg/dl), dose 400 mg/kgbb (92.5 mg/dl), glibenclamide 0.65mg/kgbb (95 mg/dl). Based on the results of statistical data analysis, two-way ANOVA showed significantly different results (p&lt;0.05). The results of reducing blood glucose levels that were closest to the negative control were shown by corn silk extract at a dose of 400 mg/kgbb, while histopathological observations of the pancreas after administration of ethanol extract of corn silk at a dose of 200 mg/kgbb showed the best healing in the islets of Langerhans.</em></p> Nessa Nessa, Ifmaily, Sri Wahyu Putri Copyright (c) 2025 Nessa Nessa, Ifmaily, Sri Wahyu Putri https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/110 Fri, 17 Jan 2025 00:00:00 +0700 Uji Aktivitas Larvasida Minyak Atsiri Daun Tanaman Pucuk Merah (Syzygium Myrtifolium Walp) Terhadap Jentik Nyamuk (Culex Spp) https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/124 <p>Tanaman pucuk merah (<em>Syzygium myrtifolium</em> Walp) salah satu tanaman hias yang populer di Indonesia. Aroma khas yang dihasilkan daun pucuk merah mengindikasikan adanya kandungan minyak atsiri. Diketahui ekstrak etanol daun pucuk merah memiliki aktivitas sebagai larvasida terhadap jentik nyamuk. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvasida minyak atsiri daun pucuk merah terhadap larva nyamuk instar III. Minyak atsiri daun pucuk merah diperoleh dengan metode destilasi uap-air. Untuk pengujian larvasida menggunakan konsentrasi 1000 ppm, 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm, 31,25 ppm dan kontrol negatif. Aktivitas larvasida diamati dari jumlah larva yang mati terhadap masing-masing konsentrasi, dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa minyak atsiri daun tanaman pucuk merah menunjukan adanya aktivitas larvasida yang termasuk dalam kategori efektif dengan nilai LC50 sebesar 250,03 ppm</p> Riki Ranova, Mega Yulia, Zulfa Rahmi Copyright (c) 2025 Riki Ranova, Mega Yulia, Zulfa Rahmi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/124 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0700 Pengaruh Variasi Emulgator Terhadap Formulasi dan Stabilitas Fisik Body Scrub Ekstrak Kubis Ungu (Brassica Oleracea L.) https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/122 <p>Paparan sinar UV, asap rokok dan polusi merupakan sumber radikal bebas yang <br>berbahaya bagi kulit. Jika regenerasi kulit terlambat, kulit akan menjadi kering, keriput, <br>kusam sehingga dibutuhkan sediaan yang dapat mengangkat sel kulit mati yaitu body <br>scrub. Penelitian bertujuan untuk mengetahui formulasi dan pengaruh variasi <br>konsentrasi emulgator body scrub yang stabil dan memenuhi syarat. Metode penelitian <br>adalah eksperimental, dengan memvariasikan emulgator Tween dan Span 80 sebesar <br>(1:10) pada formula I, Tween dan Span 80 sebesar (5,5:5,5) pada formula II dan Tween <br>dan Span 80 sebesar (10:1) pada formula III sedangkan formula 4, 5 dan 6 <br>menggunakan TEA dan Asam Stearat sebesar (2:16), (3:15) dan (4:14). Penelitian ini <br>menggunakan metode uji dipercepat (cycling test) dimana tiap siklus dilakukan evaluasi <br>meliputi organoleptis, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, homogenitas dan tipe <br>krim. Hasil menunjukkan terjadi penurunan pH, viskositas dan daya lekat pada saat <br>perlakuan uji dipercepat (cycling test) di setiap formula sedangkan daya sebar <br>mengalami kenaikan, namun semua evaluasi masih memenuhi persyaratan. Tipe krim <br>pada setiap formula yaitu (M/A). Semua sediaan body scrub memiliki homogenitas <br>yang baik dan organoleptis tidak mengalami perubahan. Kesimpulan dari penelitian ini <br>bahwa ekstrak kubis ungu (Brassica oleracea L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan <br>body scrub yang stabil dan memenuhi syarat</p> Khairul Rizal Rizal, Suryasin, Rossy Anzani Copyright (c) 2025 Khairul Rizal Rizal, Suryasin, Rossy Anzani https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/122 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0700 FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT TRANSPARAN EKSTRAK ETANOL DAUN TORBANGUN (Plectrantus amboinicus L.) https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/119 <p>Tanaman Torbangun (<em>Plectrantus amboinicus </em>L) merupakan salah satu tanaman yang ada di Indonesia. Daun torbangun diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder diantaranya flavonoid, tanin, fenolik, steroid, saponin, minyak atsiri, dan flavonol, dan tanaman tersebut memiliki aktifitas farmakologi sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun torbangun dapat diformulasikan menjadi sabun padat transparan. Daun torbangun di ekstraksi menggunakan metode maserasi. Formulasi sediaan sabun padat transparan dibuat sebanyak 4 formula dengan F0 sebagai basis dan penambahan ekstrak etanol daun torbangun pada FI, FII, FIII masing-masing 0.5, 1 dan 2 %. Selanjutnya dilakukan uji evaluasi fisik sediaan sabun padat transparan meliputi &nbsp;&nbsp;&nbsp;pengamatan uji organoleptis, uji kadar air, uji pH, uji iritasi, dan uji tinggi busa. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun torbangun dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun padat transparan dan telah memenuhi persyaratan terhadap uji organoleptis, uji kadar air, uji pH dan &nbsp;uji iritasi.</p> Hilmarni, Bunga Safitri, Rahmayulis, Azimatur Rahmi Copyright (c) 2025 Hilmarni, Bunga Safitri, Rahmayulis, Azimatur Rahmi https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/119 Thu, 16 Jan 2025 00:00:00 +0700 KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT ORAL ANTI-DIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE-2 DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA MALANG DENGAN MODEL THE MEDICATION ADHERENCE REPORT SCALE-5 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/111 <p>Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2) mendapatkan terapi Oral Antidiabetes (OAD) monoterapi atau kombinasi. Semakin banyak jenis obat dan frekuensi obat yang diminum mempengaruhi kepatuhan pasien untuk minum obatnya. Kepatuhan minum obat pasien DM masih menjadi masalah serius di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan minum OAD pada pasien DMT2 di salah satu puskesmas di Kota Malang. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif observasional dengan desain <em>cross-sectional</em>. Sampel penelitian berjumlah 55 pasien yang diambil dengan teknik <em>purposive sampling</em>, dengan kriteria inklusi pasien DMT2 dengan atau tanpa komorbid, yang mendapatkan terapi OAD. Kriteria eksklusi adalah pasien yang sedang hamil atau mengalami stroke. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner <em>The Medication Adherence Report Scale-5</em> (MARS-5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien berusia ≥ 60 tahun (71%), memiliki pendidikan terakhir sekolah dasar (76,4%), dan sebagian besar tidak bekerja (91%). Komorbid yang paling sering ditemukan adalah hipertensi (53%). Terapi OAD yang paling banyak diresepkan adalah kombinasi glimepirid dan metformin (41,8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kepatuhan terhadap penggunaan obat oral antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe-2 di Puskesmas wilayah Kota Malang, kategori kepatuhan tinggi, yaitu sebesar 56,4%.</p> farid zulkarnain nur syah, Robiatul Adawiyah Copyright (c) 2025 farid zulkarnain nur syah, Robiatul Adawiyah https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/111 Wed, 15 Jan 2025 00:00:00 +0700 Formulasi Sediaan Body Scrub Dari Ekstrak Etanol Daun Cempedak (Artocarpus integer (thunb.) Merr) Dengan Menggunakan Serbuk Beras Putih (Oryza sativa (l.)) Sebagai Scrub https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/128 <p>Ekstrak&nbsp; etanol daun cempedak (<em>Artocarpus integer </em>(Thunb.) Merr) memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC₅₀ yaitu 10,13 µg/mL yang termasuk dalam kategori kuat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ekstrak etanol daun cempedak dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan <em>body scrub </em>dengan menggunakan serbuk beras putih sebagai <em>scrub</em>. Sampel diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang didapatkan sebanyak 12,75 g dari 1,5 kg daun cempedak segar. Pada penelitian ini dibuat menjadi 3 formulasi sediaan <em>body scrub</em> dengan konsentrasi yang berbeda yaitu F1 sebanyak 1 g, F2 sebanyak 2 g, dan F3 sebanyak 3 g ekstrak. Ketiga formulasi <em>body scrub </em>dilakukan evaluasi sediaan meliputi uji organoleptis, uji tipe krim, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji iritasi. Daun cempedak yang digunakan telah diidentifikasi sebagai <em>Artocarpus integer </em>(Thunb.) Merr. Kesimpulan yang didapat bahwa sediaan <em>body</em> <em>scrub</em> dari ekstrak etanol daun cempedak dengan menggunakan serbuk beras putih sebagai <em>scrub </em>dapat diformulasikan menjadi sediaan <em>body</em><em> scrub</em> karena telah memenuhi parameter uji fisik yaitu uji organoleptis, uji tipe krim, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji iritasi.</p> apt. Ariya Eka Kusuma, M.farm Ariya, Mega Yulia, Rizki Wahyuni Copyright (c) 2025 apt. Ariya Eka Kusuma, M.farm Ariya, Mega Yulia, Rizki Wahyuni https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/128 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0700 IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA BAKSO MENGGUNAKAN METODE RAPID TEST KIT https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/102 <p>Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi kandungan formalin pada bakso menggunakan metode <em>rapid test kit</em>. Formalin merupakan salah satu bahan pengawet berbahaya yang sering digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Bakso merupakan makanan yang sangat populer di Indonesia yang terbuat dari tepung kanji dan daging. <em>Rapid test kit </em>adalah uji cepat yang digunakan untuk identifikasi bahan-bahan berbahaya pada produk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya formalin dalam bakso yang beredar di jalan Garuda Sakti km 1-12. Pengambilan sampel dilakukan pertama dengan metode <em>purposive sampling </em>kemudian diambil secara acak dengan metode <em>simple ramdom sampling</em>. Hasil pengujian ketujuh sampel bakso menunjukan bahwa terdapat 14,28% sampel positif mengandung formalin dan 85,72% sampel negatif mengandung formalin. Hasil identifikasi ini ditunjukan dengan adanya perubahan warna ungu pada sampel bakso setelah direaksikan dengan <em>test kit </em>formalin</p> Musyirna Rahmah Nasution, Depa Gloria Kristin Pardede Copyright (c) 2025 Musyirna Rahmah Nasution, Depa Gloria Kristin Pardede https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/102 Wed, 15 Jan 2025 00:00:00 +0700 Sintesis Dan Karakterisasi Natrium Karboksimetil Selulosa Na-CMC Dari Sabut Kelapa Muda Sebagai Alternatif Bahan Baku Cangkang Kapsul https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/123 <p>Sabut kelapa merupakan limbah yang sering kali tidak mengalami pengolahan sabut kelapa muda mengandung selulosa yaitu sebesar 78,48% yang bisa dimanafaatkan pembuatan Na-CMC sebagai bahan baku cangkang kapsul. Tujuan penelitian Untuk mengetahui apakah bisa Na-CMC dari sabut kelapa muda bisa dicetak sebagai cangkang kapsul. Na-CMC diperoleh dari proses sintesis selulosa yang sebelumnya telah diisolasi melalui proses hidrolisis, delignifikasi dan <em>bleaching</em>, proses tersebut menggunakan bahan HNO<sub>3</sub> 4%, NaOH 2 N H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> 15%. Sintesis Na-CMC melalui dua tahapan yaitu alkalisasi menggunakan NaOH dan karbokesimetilisasi menggunakan natrium kloroasetat. Hasil sinstesis dilakukan beberapa uji karakterisasi, hasil yang didapatkan dari uji karaterisasi yaitu karekteristik organoleptis, kelarutan pH, s<em>welling</em> dan derajat substitusi memenuhi standar yang telah ditetapkan. Pada pemeriksaan kadar air didapat kan hasil 15,8 % belum memenuhi syarat yang telah ditentukan. Berdasarkan hal ini Na-CMC sabut kelapa belum memenuhi syarat untuk dinyatakan sebagai Na-CMC yang baik. Kemudian di formulasi kan sebagai bahan baku cangkang kapsul dengan menambahkan Na-CMC sabut kelapa muda sebagai bahan baku dan keragenan yang berfungsi sebagai <em>gelling agent</em> dan aquadest sebagai pelarut, cangkang kapsul yang diperoleh yaitu berwarna kecoklatan, agak sedikit keras, dan tebal.</p> Linda Hevira, Azimatur Rahmi, Cici Lorenza Copyright (c) 2025 Linda Hevira, Azimatur Rahmi, Cici Lorenza https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/123 Fri, 31 Jan 2025 00:00:00 +0700 EFFECT OF EXTRACTION METHOD ON DETERMINING TOTAL PHENOL CONTENT OF ROSEMARY EXTRACT https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/120 <p><em>Rosemary is a unique herb that is commercially available for use as an antioxidant. On the other hand, it can also be used as a food preservative, as it prevents oxidation and microbial contamination. Therefore, rosemary can be useful for replacing or even reducing synthetic antioxidants in food. Antioxidants are compounds that can inhibit oxidation reactions, by binding free radicals and molecules very effectively. As a result, cell damage will be inhibited. Known sources of antioxidants can be synthetic antioxidants and natural antioxidants originating from compounds contained in plants, one of which is phenolic compounds. To obtain phenolic compounds, extraction is carried out using maceration and digestion methods. The solvent choice here uses 80% ethanol solvent. The results obtained in this study were that 80% ethanol extract of rosemary was extracted using the maceration method, with a total phenol content of 11.84 mg GAE/g extract, while using digestion the total phenol content was 9.61 mg GAE/g extract. It can be concluded that the extraction method can influence the results of total phenol content with a significant difference with a p value &lt;0.05</em></p> Mercyska Mercyska Suryandari, Andhika Dwi Aristyawan, Ali Wefa, I Made Ngurah Rio Juliana Copyright (c) 2025 Mercyska Mercyska Suryandari, Andhika Dwi Aristyawan, Ali Wefa, I Made Ngurah Rio Juliana https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://ejournal.akfarimambonjol.ac.id/index.php/jfkes/article/view/120 Fri, 24 Jan 2025 00:00:00 +0700