Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) dan Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin)

Authors

  • Mega Yulia Akademi Farmasi Imam Bonjol
  • Rahmi Safitri Akademi Farmasi Imam Bonjol
  • Rahmayulis Rahmayulis Akademi Farmasi Imam Bonjol

DOI:

https://doi.org/10.62018/sitawa.v3i1.74

Keywords:

Lilin aromaterapi, Minyak atsiri, Sereh wangi, Nilam

Abstract

Minyak atsiri adalah minyak yang mudah menguap.  Bahan baku minyak atsiri dapat diperoleh dari berbagai bagian tumbuhan seperti batang, daun, bunga, buah, biji, kulit biji, serta akar atau rimpang. Minyak atsiri memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai aromaterapi. Aromaterapi dipercaya dapat memberikan efek tenang, memperbaiki suasana hati sehingga mampu meningkatkan kesehatan mental dan fisik. Pada penelitian ini minyak atsiri akan dijadikan lilin aromaterapi.  Minyak atsiri yang digunakan adalah minyak sereh wangi dan minyak nilam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah minyak atsiri sereh wangi dan minyak atsiri nilam dapat diformulasikan menjadi lilin aromaterapi. Penelitian eksperimental ini menggunakan 5 formulasi dengan perbandingan konsentrasi minyak atsiri sereh wangi dan minyak atsiri nilam (4% : 0%), (3% : 1%), (2% : 2%), (1% : 3%), (0% : 4%) dan perbandingan paraffin padat dan asam stearat (40% : 60%). Sedian lilin yang sudah diformulasi, dilakukan evaluasi meliputi uji organoleptis, uji titik leleh, uji waktu bakar, uji efek terapi, uji ketahanan aroma dan uji kesukaan. Lilin aromaterapi dengan kombinasi minyak atsiri sereh wangi dan minyak atsiri nilam dapat dimanfaatkan sebagai aromaterapi dengan formula terbaik yaitu formula 3 (F3).

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-01-29

How to Cite

Mega Yulia, Safitri, R., & Rahmayulis, R. (2024). Formulasi Lilin Aromaterapi Kombinasi Minyak Atsiri Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) dan Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin): . SITAWA : Jurnal Farmasi Sains Dan Obat Tradisional, 3(1), 18–29. https://doi.org/10.62018/sitawa.v3i1.74